Sugar atau gula. Siapa tidak mengenal gula. Gula sebagai sukrosa terutama diperoleh dari nira tebu, bit gula atau aren. Sumber gula lainnya bisa diperoleh dari kelapa. Sumber gula lain yang bersumber bukan dari sukrosa dapat diperoleh dari umbi-2an, anggur dan jagung. Proses menghasilkan gula pada dasarnya mencakup ekstraksi atau pemerasan dan pemurnian melalui distilasi atau penyulingan. Dalam tulisan ini, yang dimaksud gula adalah gula untuk makanan dan komoditi perdagangan. Gula merupakan karbohidrat sederhana. Dalam makananan, gula menjadi sumber energi. Guka juga menjadi komoditas perdagangan penting. Gula dalam bentuk kristal sukrosa padat merupakan gula yang paling banyak diperdagangkan. Fungsi gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis dalam makanan atau minuman. Glukosa yang diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau hidrolisis asam menyimpan energi yang digunakan oleh sel.
Dalam literatur, nama gula berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu shakkara yang artinya butiran. Dalam bahasa Inggris namanya sugar. Dalam bahasa Indonesia nama gula bukan berasal dari kata shakkara. Gula berasal dari bahasa Hindi, dari kata gur untuk gula merah atau gula jawa, yang artinya bola. Apakah ini ada kaitanya dengan masuknya agama Hindu dari India ke Indonesia beberapa abad yang lalu? Belum ada pasti.
Gula juga membawa kekayaan dan kenikmatan bagi sebagian orang. Tetapi dalam waktu yang sama juga penderitaan bagi jutaan umat manusia. Sejarah menunjukkan tidak ada komoditas seperti gula yang membawa perubahan demografi dan sosial ekonomi dunia. Dalam literatur sering disebut sebagai Big Sugar. Ada sejarah kelam tentang kemanusiaan disana.
The post BIG SUGAR: PEMBERI KENIKMATAN SEKALIGUS KESENGSARAAN UMAT MANUSIA appeared first on Teknik dan Manajemen Sumber Daya Alam Tropis.