Sobat gasifier, tulisan kali ini akan membahas penelitian mengenai kajian dimensi tenggorokan ruang reduksi gasifier. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh diameter tenggorokan dan tinggi ruang reduksi gasifier terhadap kinerja gasifikasi limbah tongkol jagung. Oleh karena itu, dilakukan variasi diameter tenggorokan dan diamati kesetablian suhu ruang reduksi, suhu bakar gas, waktu nyala efektif dan juga gas metan yang dihasilkan.
Apabila sobat tertarik dengan penelitian ini silakan menyimak abstrak prosidingnya sebagai berikut:
Abstrak
Gasifikasi merupakan salah satu cara sepadan untuk mengkonversi energi dari biomassa. Rancangan dasar gasifier unggun tetap tipe downdraft telah dikembangkan dengan basis berbagai jenis bahan bakar biomassa. Kendala yang masih dihadapi antara lain adalah masih kurang lancarnya proses dan laju reduksi sehingga kinerja suhu dan kontinyuitas proses gasifikasi belum optimal. Rancangan dimensi tenggorokan ruang reduksi yang tepat diharapkan dapat mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh diameter tenggorokan dan tinggi ruang reduksi gasifier terhadap kinerja gasifikasi limbah tongkol jagung. Penelitian dilakukan dengan memberikan perlakuan variasi diameter tenggorokan yaitu 12 cm, 13 cm, 14 cm, 15 cm, dan 16 cm serta variasi tinggi ruang reduksi yaitu 10 cm, 15 cm, 20 cm, 25 cm, dan 30 cm. Kinerja gasifikasi dianalisis melalui hasil pengamatan terhadap besaran dan kestabilan suhu ruang reduksi, suhu bakar gas, waktu nyala efektif dan produksi gas metan yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diameter tenggorokan dan tinggi ruang reduksi berpengaruh nyata terhadap besaran suhu ruang reduksi, waktu nyala efektif dan produksi gas metan. Kinerja gasifikasi optimal diperoleh pada perlakukan diameter tenggorokan 13 cm dengan tinggi ruang reduksi 10 cm. Pada kombinasi perlakuan tersebut diperoleh suhu reduksi diatas 350oC, waktu produksi gas efektif 16 menit/kg-tongkol jagung dengan kadar gas metan rerata 0,75%.Kata kunci: downdraft gasifier, diameter tenggorokan, tinggi, ruang reduksi, tongkol jagung
Paper prosiding ini ditulis oleh Prof. Bambang Purwantana, Sunarto Ciptohadijoyo, Hasan Al-Banna, dan Yogi Rachmat. Hasil penelitian ini juga dipresentasikan di Seminar Nasional Perteta di Jember tahun 2011. Artikel selengkapnya dapat disimak pada tampilan berikut: