• Tentang UGM
  • Tentang FTP UGM
  • Kanal Pengetahuan UGM
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Teknologi Pertanian
Kanal Pengetahuan dan Informasi
  • Tentang Kami
  • E-Learning
    • Menara Ilmu
    • Kuliah Tamu
    • Kuliah Terbuka
    • Continuing Education
  • Riset & Publikasi
    • Penelitian dan Publikasi
    • Pertemuan Ilmiah
    • Dokumentasi Kegiatan
  • Urban Style
    • Berita Populer
    • Gaya Hidup Sehat
  • Kontak Kami
  • Beranda
  • Menara Ilmu
  • Keamanan Susu Formula Bayi

Keamanan Susu Formula Bayi

  • Menara Ilmu
  • 29 October 2017, 22.05
  • Oleh: admin
  • 0

Pada tahun 2008, kasus cemaran Enterobacter sakazakii pada susu formula mencuat di Indonesia. Bakteri ini termasuk jenis bakteri patogen yang dapat menyebabkan meningitis pada bayi. Akibat kasus tersebut seluruh lapisan masyarakat dibuat khawatir akan produk susu formula yang mereka beli untuk si buah hati. Tanpa perlu waktu yang lama, pihak pemerintah melalui Badan POM segera melakukan pengecekan terhadap produk-produk susu formula yang bereda di Indonesia. Hasil dari pengecekan tersebut menunjukkan bahwa produk susu formula di Indonesia bebas dari cemaran Enterobacter sakazakii. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan jika suatu saat bakteri ini dapat menyerang dan mengakibatkan dampak kesehatan yang serius di Indonesia. Untuk mencegah hal tersebut perlu adanya sistem keamanan pangan yang ketat terutama pada produk susu formula.

Di tahun yang sama, Codex Alimentarius Commision (CAC) mengeluarkan aturan khusus terkait cemaran Enterobacter sakazakii yang berupa persyaratan maksimum keberadaan bakteri ini dalam susu formula. Kemudian World Health Organization (WHO) juga menetapkan tata cara untuk mengatur penyiapan, proses pengolahan, dan penyimpanan susu formula agar terhindar dari kontaminasi mikrobiologi. Kedua aturan internasional ini kemudian dijadikan pedoman dalam sistem keamanan susu formula di beberapa negara, termasuk Indonesia (Badan POM, 2011).

Pada tahun 2011, Badan POM melakukan pengecekan terhadap 88 produk susu formula di Indonesia berdasarkan aturan dari CAC dan WHO. Dari pengecekan tersebut diperoleh hasil bahwa seluruh produk susu formula tersebut bebas dari cemaran Enterobacter sakazakii. Selanjutnya dilakukan pula inspeksi pada industri susu formula dan dari hasil inspeksi tersebut diketahui bahwa semua pabrik susu formula sudah melakukan GMP (Good Manufacturing Practic) dan HACCP (Hazard Analytical Critical Control Point) sesuai persyaratan.

Kondisi susu formula yang aman, tidak hanya menjadi tanggung jawab produsen melainkan juga kesadaran konsumen. Bagi konsumen, memilih produk susu formula yang aman menjadi hal yang sangat penting agar tidak menimbulkan efek negatif bagi kesehatan. Saat membeli susu formula, kondisi fisik dari produk tidak dapat dilihat secara langsung karena produk dikemas rapat sehingga kerusakannya sulit dideteksi. Cara paling mudah yang dapat dilakukan, yaitu pastikan membeli susu formula yang memiliki nomor BPOM RI. Nomor ini menunjukkan bahwa produk tersebut sudah lulus uji BPOM dan dapat dikatakan aman. Kemudian setelah produk dibuka, cek apakah ada perbedaan pada bau, warna, dan rasa dari yang biasa ditemui sebelumnya. Jika ada, maka berhati-hatilah karena ada kemungkinan susu formula mengalami kontaminasi. Selanjutnya jika susu formula aman dan sudah digunakan, segera tutup kembali kemasan kemudian simpan di tempat yang kering, bersih, dan sejuk. Hindari pula dari paparan sinar matahari langsung sehingga kondisi susu formula dapat terjaga dan aman dikonsumsi untuk beberapa waktu kedepan.

 

Referensi :

Badan POM. 2011. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. HK.03.1.23.12.11.10720 tahun 2011 tentang Pedoman Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik untuk Formula Bayi dan Formula Lanjutan bentuk Bubuk. http://jdih.pom.go.id

Related posts:

Strategi Implementasi Manajemen Pengetahuan untuk Operasi dan Pemeliharaan Irigasi di DI Lodoyo

Perbandingan Kinerja Prasarana Irigasi terhadap Tingkat Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Utama Daer...

Model Permberdayaan P3A – Materi Paparan pada FGD Konsep Model Pemberdayaan P3A

Yoghurt Sebagai Minumanan Prebiotik Yang Menyehatkan

Recent Posts

  • Minyak Sawit: Dibenci tapi Dirindukan
  • Kalene Resik Panene Apik – Sarasehan Gerakan irigasi Bersih Daerah Isimewa Yogyakarta
  • Evaluasi Standar Teknis Embung Pertanian
  • Menara Ilmu Irigasi Memperoleh Penghargaan dari Rektor Universitas Gadjah Mada
  • Pengelolaan Irigasi dan Pengukuran Debit – Workshop untuk Petugas Operasi Bendung Kabupaten Bantul

Categories

  • Berita Populer
  • Biografi
  • Continuing Education
  • Dokumentasi Kegiatan
  • Gaya Hidup Sehat
  • Kuliah Tamu
  • Kuliah Terbuka
  • Menara Ilmu
  • Penelitian dan Publikasi
  • Pertemuan Ilmiah

Menara Ilmu

  • Gasifikasi Biomassa
  • Keamanan Pangan
  • Komentar di:
  • Makanan Fermentasi
  • Makanan Tradisional Sehat
  • Manajemen Irigasi
  • Manajemen Sumber Daya Alam Tropis
  • Pangan Fungsional
  • Smart Farming
  • Supply Chain
  • Teknik Pascapanen
  • Teknik Pengeringan
  • Teknologi Mesin & Alat Pengolah Kakao-Cokelat

Social Media

  • Kanal Pengetahuan FTP on Youtube
Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada
Fakultas Teknologi Pertanian
Kanal Pengetahuan dan Informasi

Jl. Flora No. 1 Bulaksumur
Sleman, Yogyakarta 55281
(+62 274) 589797
kanal.tp@ugm.ac.id

E-Learning

  • Menara Ilmu
  • Kuliah Tamu
  • Kuliah Terbuka
  • Continuing Education

Riset dan Publikasi

  • Penelitian dan Publikasi
  • Pertemuan Ilmiah
  • Dokumentasi Kegiatan

Urban Style

  • Gaya Hidup Sehat
  • Berita Populer

Social Media

instagram facebook youtube

© 2023 Fakultas Teknologi Pertanian UGM

KontributorPeta SitusKebijakan Privasi

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju