Seiring berkembangnya suatu peradaban maka akan terus berkembang pula inovasi pada peradaban tersebut, baik dari aspek sosial, kelembagaan, maupun teknologi. Teknologi yang melingkupi beragam aspek untuk membantu pekerjaan manusia agar lebih efisien dan mudah akan selalu terus dikembangkan. Dalam bidang agro, khususnya pengolahan pangan dengan tahapan pengeringan merupakan suatu hal yang tak luput dari kreativitas pengembang teknologi—teknokratis.
Metode pengeringan adalah salah satu tahapan umum dalam memperpanjang umur simpan (shelf life) produk pangan. Seperti yang dilansir dalam laman National Center for Home Food Preservation metode ini telah lama ada sejak sekitar tahun 12000 sebelum masehi yang dilakukan kawasan penghuni timur tengah dan asia. Dengan begitu bukan merupakan hal baru lagi penggunaan metode pengeringan bagi pengolahan produk makanan, hanya saja cara ataupun alat yang dikembangkan akan terus berubah seiring dengan kebutuhan. Berkembangnya teknologi yang telah disesuaikan dengan tingkat kebutuhan telah melahirkan beragam alat pengering produk pangan baik itu modern ataupun konvensional.
Solar Dryer adalah salah satu jenis alat pengering yang telah banyak digunakan oleh home industry. Penggunaan alat ini dikatakan sangat ekonomis karena menggunakan tenaga matahari langsung dan tidak menggunakan listrik—walaupun ada beberapa solar dryer yang menggunakan kipas sebagai penghantar panas dari solar collector. Solar dryer sangat direkomendasikan untuk pengeringan dalam skala home industry dikarenakan alat yang ekonomis dan higienis. Bahan pangan tidak akan kontak langsung dengan udara dikarenakan bahan pangan diletakkan dalam tempat yang nantinya akan dialiri udara panas kedalam ruangan. Hal tersebut mencegah terjadinya kontaminasi dari debu, asap kendaraan, maupun hewan pengganggu.
Secara prinsip cara kerja solar dryer adalah dengan mengaliri udara yang akan melewati solar collector sehingga udara yang dibawa akan memiliki suhu tinggi yang selanjutnya melewati tempat bahan pangan diletakkan. Udara akan mengalir keluar beserta uap air yang dibawa melalui lubang-lubang aerasi. Prinsip perbedaan tekanan dan suhu udara yang biasanya digunakan oleh alat solar dryer tanpa bantuan blower. Ketika udara panas dihembuskan di atas bahan makanan basah, panas akan ditransfer ke permukaan dan perbedaan tekanan udara akibat aliran panas akan mengeluarkan air dari ruang antar sel dan menguapkannya (Fellow, 2000).
Keunggulan dari alat ini adalah konstruksi bangunan yang terbilang sederhana dan mudah dibuat, tidak menggunakan listrik, biaya pembuatan yang murah, dan mengurangi kontaminasi dari udara langsung. Disamping kelebihannya, solar dryer ini mempunyai kekurangan yaitu fluktuasi cahaya matahari akan mempengaruhi suhu pengeringan sehingga lama waktu pengeringan akan dipengaruhi sehingga dibutuhkan design yang efisien dalam pembuatan solar dryer. Namun bukan berarti hal tersebut menghalangi dalam penggunaan solar dryer, telah banyak digunakan blower ataupun penambahan solar collector untuk mempercepat proses pengeringan.
Oleh : Arifin Widyatmoko
Sumber Pustaka
Nummer, B. A. (2002, may). Historical Origins of Food Preservation. Retrieved from National center for home food preservation: http://nchfp.uga.edu/publications/nchfp/factsheets/food_pres_hist.html
Pratomo. (2009, Maret 26). Yayasan Obor Tani. Retrieved from obor tani: http://obortani.com
Vivek Tomar, G. T. (2017). Solar dryers for tropical food preservation: Thermophysics of crops,. Elsevier, 9.