Short Food Supply Chain (SFSCs) merupakan alternatif sistem rantai pasok untuk produk pertanian, sistem ini memiliki peranan penting dalam jaringan pasokan pangan. SFSCs ialah rantai pasok yang pendek. Pengertian pendek mengacu secara fisik dan sosial. SFSCs secara fisik memiliki jaringan rantai pasok yang sedikit bahkan dapat terdiri dari produsen dan konsumen saja. Secara sosial, SFSCs dapat menjadi peluang bagi produsen dan konsumen dalam meningkatkan interaksi dan penyebaran informasi mengenai produk. Informasi dapat berupa asal produk, metode produksi, dan sistem keberlanjutan produk. Lebih jauh lagi hal ini tidak hanya berupa informasi, namun juga dapat menjadi identitas produk dan value produk.
SFSCs dapat meningkatkan keberlanjutan produk dalam empat dimensi yaitu lingkungan, kesehatan dan kesejahteraan, sosial serta ekonomi. Dalam faktor lingkungan, SFSCs dapat mengurangi penggunaan sumber daya mineral. Selain itu, SFSCs dapat meningkatkan pengetahuan dan ketertarikan konsumen pada pangan dan pola hidup sehat. Pada sisi sosial, SFSCs dapat meningkatkan kepercayaan antara produsen dan konsumen. Pada sisi ekonomi, dalam jangka panjang dapat mengurangi biaya produksi dan distribusi produk, meningkatkan volume produksi serta jenis produk.
SFSCs dianggap sebagai sistem rantai pasok yang tepat untuk produk pangan organik dan lokal untuk petani kecil. Menurut Marsden dkk (2000), karakteristik umum SFSCs tidak hanya terdiri dari hubungan produsen dan konsumen pada sistem rantai pasok namun juga mengenai hubungan value produk. Salah satu penerapan SFSCs adalah petani salak pondoh organik yang memasarkan produknya secara langsung di Pasar Tani yang diadakan oleh Dinas Pertanian Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sistem rantai pasok hanya terdiri dari petani dan konsumen. Dengan sistem penjualan secara langsung, petani mendapatkan keuntungan yang lebih dibandingkan melalui pihak ketiga, selain itu petani dapat secara langsung memberikan informasi kepada konsumen mengenai keistimewaan produk organik. Pada sisi konsumen, mereka mendapatkan informasi mengenai produk organik dan berawal dari informasi mengenai produk organik tersebut selanjutnya dapat meningkatkan ketertarikan dan kepedulian konsumen mengenai produk organik dan pola hidup sehat.
Referensi :
Galli, F. and G. Brunori. 2013. Short Food Supply Chains as drivers of sustainable development (Evidence Document). Food Links Project. Laboratorium di studi rurali Sismondi.
Marsden T.K., Banks J. And Bristow G. 2000. Food Supply Chain Approaches Exploring Their Role in Rural Developmenet. Journal Socialogia Ruralis, Vol. 40 No. 4,
Tanasa, Lucian. 2014. Benefits of Short Food Supply Chains for the Development of Rural Tourism in Romania as Emergent Country During Crisis. Journal Agricultural Economics and Rural Development, New Series, Year XI, No. 2.
Penulis: Wahyu Windayanti