Tanah merupakan salah satu faktor penting dalam budidaya tanaman. Tanah sebagai media tanam tumbuhan memiliki berbagai unsur hara yang diperlukan oleh tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Namun jumlah unsur hara yang dalam tanah tersebut jumlahnya terbatas sehingga akan segera habis karena dimanfaatkan oleh tanaman. Oleh karena itu perlu adanya penambahan zat luar yang mengandung unsur –unsur hara tersebut agar tanaman dapat terus tumbuh dan berkembang, proses penambahan zat luar tersebut disebut pemupukan.
Pemupukan merupakan faktor penting dalam budidaya tanaman khususnya untuk tanaman yang menghasilkan suatu produk yang dapat dipanen, seperti tanaman buah. Selain membantu proses pertumbuhan pemupukan juga akan membantu mengoptimalkan hasil panen. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan proses pemupukan diantaranya adalah jenis tanah, jenis dan umur tanaman, faktor tersebut akan menentukan kebutuhan pupuk dengan jenis dan dosis pupuk yang tepat, serta dalam pemupukan juga perlu diperhatikan waktu dan cara pemupukan. Karena banyak hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemupukan maka proses ini harus dilakukan dengan teliti agar tidak menimbulkan dampak yang tidak diinginkan.
Di desa Selopamioro, Imogiri, Kabupaten Bantul terdapat kebun buah yang masih terbilang baru karena baru didirikan pada tahun 2013. Kebun buah ini letaknya di dusun Nawungan. Komoditas pada kebun buah ini meliputi Alpukat, Durian, Kelengkeng, Sirsak, dan Rambutan. Pengurus dari kebun buah ini adalah petani sekitar kebun buah tersebut. Karena masih terbilang baru dan petani belum mempunyai banyak pengalaman dalam budidaya buah karena sebelumnya petani merupakan petani padi dan sayur, masih terdapat beberapa kendala dalam operasi kebun buah ini, salah satunya adalah pemupukan. Pada proses pemupukan petani masih menggunakan cara konvensional dalam menentukan kebutuhan pupuk dan belum terdapat acuan yang pasti. Oleh karena itu dilakukan penelitian tentang pembuatan sistem informasi penentuan kebutuhan pupuk yang diharapkan akan dapat menjadi alternatif bagi petani untuk menentukan kebutuhan pupuk tanaman buah agar tanaman buah dapat tumbuh dan menghasilkan secara optimal.
Metodologi Penelitian
Penelitian dilakukan dengan mengembangkan suatu sistem informasi dengan melakukan pendekatan pertanian presisi, karena dalam penelitian ini sistem yang dibuat mempertimbangkan beberapa variabel agar mendapat dosis pupuk yang presisi untuk mendapat hasil yang optimal dan mengurangi dampak lingkungan. Adapun sistem ini dibuat dalam bentuk website agar memudahkan pengaksesan. Pembuatan sistem menggunakan metode waterfall yang memiliki beberapa tahapan diantaranya adalah tahap analisa kebutuhan sistem, perancangan sistem, pengembangan sistem, pengujian sistem, dan perawatan sistem.
Sistem ini juga memuat beberapa informasi terkait dengan informasi kebun buah Nawungan seperi jenis tanah dan kondisi iklim. Adapun analisa kebutuhan dilakukan dengan melakukan survey dan wawancara kepada petani sebelum dilakukan perancangan sistem. Sistem pemupukan dibuat berdasarkan kebutuhan unsur hara tanaman yang disesuaikan dengan umur tanaman, jenis tanaman, kondisi tanaman, dan unsur hara yang terdapat dalam tanah. Garis besar dari sistem ini adalah menentukan kebutuhan hara yang dibutuhkan tanaman dengan mempertimbangkan simpanan unsur hara dalam tanah.
Adapun output sistem adalah berupa website yang disajikan dengan beberapa menu, salah satunya adalah menu penghitungan pupuk. Pembuatan web dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP: Hypertext Preprocessor dengan menggunakan framework CodeIgniter dan Boostrap sebagai framework CSS serta Jquery sebagai pustaka javascript. Sistem ini diuji menggunakan metode pengujian sistem yaitu Black Box Testing yaitu pengujian sistem yang berfokus pada fungsionalitas sistem.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian berupa suatu website yang mempunyai beberapa menu yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini
Sedangkan sistem perhitungan pupuk yang dibuat daitampilkan dalam suatu halaman antarmuka yang terdiri dari form masukan dan hasil dari perhitungan yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini
Dimana pada form input pengguna memasukan data sesuai kebutuhan perhitungan lalu mengklik tombol hitung sehingga sistem akan melakukan perhitungan sesuai denga data yang diinput. Variabel yang diinputkan meliputi jenis tanaman, umur tanaman, jenis pupuk, nama pupuk, kondisi tanaman, luas lahan, dan unsur hara dalam tanah yang dibagi menjadi beberapa unsur meliputi nitrogen, phospor, dan kalium. Sedangkan hasil perhitungan sistem adalah berupa informasi tentang beberapa variabel yang diinputkan dan informasi tentang kebutuhan dosis pupuk yang dibutuhkan meliputi dosis pupuk total, dosis pupuk per tanaman per tahun.
Hasil dari pengujian sistem dapat dilihat dari tabel dibawah
Daftar Area Pengecekan | Negative test case | Positive test case | Total test case tiap area pengujian | Total test case yang sukses |
Login | 4 | 3 | 7 | 7 |
Registrasi | 8 | 2 | 10 | 10 |
Beranda Pengguna Umum | – | 3 | 3 | 3 |
Beranda Member | – | 4 | 4 | 4 |
Beranda Admin | – | 14 | 14 | 14 |
Profil Desa Delopamioro | – | 2 | 2 | 2 |
Profil Kebun Buah Nawungan | – | 2 | 2 | 2 |
Budidaya Buah | – | 6 | 6 | 6 |
Daftar Lahan | – | 7 | 7 | 7 |
Mendaftar Lahan | 3 | 1 | 4 | 4 |
Daftar Aktivitas | – | 2 | 2 | 2 |
Tambah Aktivitas | 4 | 1 | 5 | 5 |
Navbar | – | 2 | 2 | 2 |
Tabel | – | 5 | 5 | 5 |
Hitung Pupuk | 4 | 4 | 8 | 8 |
Hasil Hitung Pupuk | – | 5 | 5 | 5 |
Manajemen database Jenis Pupuk | – | 4 | 4 | 4 |
Total | 23 | 67 | 90 | 90 |
Pengujian dilakukan dengan pembuatan skenario yang diujikan pada sistem lalu akan dinilai apakah sesuai atau tidak hasil pengujian sistem dengan yang diharapkan dari skenario. Jumlah keseluruhan skenario pengujian adalah 90 dimana terbagi ke dalam skenario uji negatif dan skenario uji positif yang terdapat pada beberapa area pengujian. Dari 90 skenario yang dibuat didapatkan hasil seperti pada tabel diatas dimana seluruh pengujian sesuai dengan yang diharapkan oleh skenario pengujian sehingga pengujian mengalami kesuksesan 100%. Artinya sistem dapat berfungsi dengan baik.
Kontributor:
Fauzan Edy Wijaya
Penulis saat ini sedang menyelesaikan tugas akhir dengan topik penelitian Perancangan Sistem Monitoring Kondisi Lingkungan Berbasis Wireless Sensor Network di Smart Agriculture Research Group, Laboratorium Energi dan Mesin Pertanian, Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian UGM