Indonesia saat ini tengah bergerak menuju revolusi industri 4.0, yaitu perubahan cara produksi dengan memadukan teknologi seperti otomasi, kecerdasan buatan, internet dan data analitik. Industri 4.0 akan memberi pengaruh besar terhadap berbagai sektor industri yang ada di Indonesia, termasuk industri pertanian. Salah satu langkah pengembangan pertanian menuju industri 4.0 adalah dengan menerapkan Internet of things (IoT) atau interenet segala.
Penerapan IoT dalam dunia pertanian salah satunya adalah dalam penerapan precision agriculture (PA), yaitu manajemen pertanian berdasarkan pengamatan, pengukuran dan respon berbagai variable pertanian. PA bertujuan untuk mengoptimalkan input dan mendapatkan hasil pertanian yang maksimal dengan memanfaatkan data lingkungan pertanian. Wireless Sensor Networks (WSN) merupakan metode yang dapat digunakan untuk melakukan pengukuran dan pengamatan terhadap berbagai variable pertanian seperti suhu, kelembaban dan radiasi matahari dalam penerapan PA.
WSN biasanya terdiri dari beberapa komponen seperti node baterai, node sensor dan node gateway. Selain menggunakan baterai, WSN dapat juga menggunakan energi alternatif seperti matahari dan angin, dengan demikian daya yang dimiliki baterai akan selalu tersedia. Node sensor dapat terdiri dari berbagai macam sensor seperti suhu, kelembaban, radiasi matahari, kelembaban tanah dan dapat dikustomisasi sesuai kebutuhan. WSN bekerja dengan mengirimkan informasi keadaan lingkungan yang didapat dari sensor dan kemudian mengirimkannya ke base-station melalui jaringan internet melalui koneksi GSM/GPRS.
Hasil pengukuran WSN yang dikirimkan ke base-station secara periodik, kemudian dapat diolah dan dimanfaatkan lebih lanjut untuk membuat keputusan selanjutnya. Misalnya, data WSN dapat dimanfaatkan dalam penghitungan evapotranspirasi dan kebutuhan irigasi tanaman. Setelah itu, tanaman akan diberikan irigasi air yang sesuai dengan kebutuhannya, sehingga tanaman dapat tumbuh dengan maksimal karena perlakuan yang tepat. Sayangnya, WSN hanya memiliki jarak pengiriman yang pendek, sehingga hanya sesuai untuk diterapkan pada pertanian yang memiliki lahan yang tidak terlalu luas. WSN juga memiliki harga yang lebih terjangkau dibandingkan alat lainnya, sehingga akan menguntungkan secara ekonomis bagi industry pertanian skala kecil-menengah atau individu dan rumahan.
Kontributor:
Anjar Firmansyah
Penulis saat ini sedang menyelesaikan tugas akhir dengan topik penelitian Perancangan Sistem Monitoring Kondisi Lingkungan Berbasis Wireless Sensor Network di Smart Agriculture Research Group, Laboratorium Energi dan Mesin Pertanian, Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian UGM