• Tentang UGM
  • Tentang FTP UGM
  • Kanal Pengetahuan UGM
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Teknologi Pertanian
Kanal Pengetahuan dan Informasi
  • Tentang Kami
  • E-Learning
    • Menara Ilmu
    • Kuliah Tamu
    • Kuliah Terbuka
    • Continuing Education
  • Riset & Publikasi
    • Penelitian dan Publikasi
    • Pertemuan Ilmiah
    • Dokumentasi Kegiatan
  • Urban Style
    • Berita Populer
    • Gaya Hidup Sehat
  • Kontak Kami
  • Beranda
  • Menara Ilmu
  • Mengenal Makanan Fermentasi Di Berbagai Negara

Mengenal Makanan Fermentasi Di Berbagai Negara

  • Menara Ilmu
  • 30 October 2017, 00.24
  • Oleh: admin
  • 0

Makanan fermentasi terus mengalami perkembangan hingga menjadikannya sebagai trend gaya hidup sehat masa kini. Tak heran jika makanan ini digemari oleh masyarakat diberbagai belahan dunia. Setiap negara tentunya memiliki jenis makanan fermentasi dengai ciri khasnya tersendiri. Perbedaan tersebut biasanya bergantung pada bahan pangan yang ada di masing-masing negara. Berikut ini merupakan beberapa makanan fermentasai di berbagai belahan dunia :

  1. Kimchi

Kimchi merupakan makanan tradisional khas Korea yang mengalami fermentasi asam laktat. Biasanya makanan ini dibuat dari sawi putih, lobak dan mentimun yang diberi bumbu seperti cabai merah bubuk, daun bawang, jahe dan bawang putih. Baru kemudian disimpan dalam wadah tertutup. Pada tahap penyimpanan akan terjadi proses fermentasi yang menyebabkan kimci tahan lama hingga 2-3 hari.  Rasa yang dhasilkan pada kimchi yaitu asam pedas.  Kimchi merupakan salah satu makanan antioksidant yang baik bagi pencernaan,  menurunkan kadar kolesterol jahat dan menjaga berat badan tubuh.

  1. Kombucha

Kombucha merupakan teh prebiotik yang terbuat dari proses fermentasi. Minuman yang berasa dari China ini, dibuat dalam dalam botol kaca berpenutup kain yang telah ditambahkan kultur berupa bakteri dan ragi, sehingga dipermukaan teh akan timbul lapisan berwarna putih. Kultur tersebut nantinya akan memfermentasi teh hitam sehingga akan menghasilkan gelembung-gelembung seperti soda pada teh. Kombucha memiliki rasa yang khas yaitu seperti per paduan antara champagne dan cuka apel berkarbonasi. Meski begitu, kombucha memiliki berbagai manfaat kesehatan seperti membuang racun dari tubuh, menguatkan sistem kekebalan, baik bagi pencernaan dan fungsi hati.

  1. Sauerkraut

Salah satu makanan favorit di Jerman adalah sauerkraut. Makanan ini terbuat dari potongan kubis yang diawetkan dengan bakteri asam laktat seperti Lactobacillus. Selain kaya probiotik, sauerkraut juga kaya dengan vitamin C, vitamin K, zat besi dan serat. makanan ini pun meiliki umur simpan yang lama sehingga sering dihidangkan sebagai pengganti bahan pangan segar yang menurun pasokannya saat musim dingin tiba.

  1. Natto

Natto merupakan makanan tradisiona paling banyak dikonsumsi masyarakat Jepang namun jarang disuukai masyrakat luar ngeri karena baunya yang kurang sedap. Makanan ini dibuat dari biji kedelai yang difermentasi dengan ragi natto yaitu bacillus subilis menghasilkan tekstur yang lengket, licin  serta aroma yang kuat . Natto biasanya dimakan dengan nasi hangat dan dicampur dengan kecap asin. Makanan ini baik bagi sistem pencernaan serta mampu  meningkatkan asupan vitaman K2 yang baik bagi pembentukkan tulang.

  1. Pickle

Pickle pada awalnya dibuat sebagai makanan ringan untuk para tentara Amerika, namun seiring berjalannya waktu pickle telah menjadi makanan ringan yang disukai semua kalangan, dari orang tua sampai anak-anak. Makanan ini pada umumnya dibuat dari timun Dill yang difermentasi dengan menggunakan cuka dan garam untuk mempertahankan keawetan bahan makanan tersebut. Namun tak jarang dilakukan  penambhan sayuran lain  seperti mangga, pear, lemon, timun, wortel, tomat, dan paprika sehingga lebih variatif.

 

Oleh: Hanik Rahmatin

Related posts:

Perspektif Manajemen PT: Menyongsong Era Industri 4.0 dan Membangun Disruptive Technology Innovation

Oncom, Produk Samping (By-Products) dengan Kadar Gizi Tinggi

Proses Pengolahan Cokelat Dengan Metode Konvensional (3): Tempering – Moulding

Pembangunan Sektor Pertanian Berbasis Sumberdaya Pangan Lokal untuk Meningkatkan Ketahanan dan Keama...

Recent Posts

  • Minyak Sawit: Dibenci tapi Dirindukan
  • Kalene Resik Panene Apik – Sarasehan Gerakan irigasi Bersih Daerah Isimewa Yogyakarta
  • Evaluasi Standar Teknis Embung Pertanian
  • Menara Ilmu Irigasi Memperoleh Penghargaan dari Rektor Universitas Gadjah Mada
  • Pengelolaan Irigasi dan Pengukuran Debit – Workshop untuk Petugas Operasi Bendung Kabupaten Bantul

Categories

  • Berita Populer
  • Biografi
  • Continuing Education
  • Dokumentasi Kegiatan
  • Gaya Hidup Sehat
  • Kuliah Tamu
  • Kuliah Terbuka
  • Menara Ilmu
  • Penelitian dan Publikasi
  • Pertemuan Ilmiah

Menara Ilmu

  • Gasifikasi Biomassa
  • Keamanan Pangan
  • Komentar di:
  • Makanan Fermentasi
  • Makanan Tradisional Sehat
  • Manajemen Irigasi
  • Manajemen Sumber Daya Alam Tropis
  • Pangan Fungsional
  • Smart Farming
  • Supply Chain
  • Teknik Pascapanen
  • Teknik Pengeringan
  • Teknologi Mesin & Alat Pengolah Kakao-Cokelat

Social Media

  • Kanal Pengetahuan FTP on Youtube
Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada
Fakultas Teknologi Pertanian
Kanal Pengetahuan dan Informasi

Jl. Flora No. 1 Bulaksumur
Sleman, Yogyakarta 55281
(+62 274) 589797
kanal.tp@ugm.ac.id

E-Learning

  • Menara Ilmu
  • Kuliah Tamu
  • Kuliah Terbuka
  • Continuing Education

Riset dan Publikasi

  • Penelitian dan Publikasi
  • Pertemuan Ilmiah
  • Dokumentasi Kegiatan

Urban Style

  • Gaya Hidup Sehat
  • Berita Populer

Social Media

instagram facebook youtube

© 2023 Fakultas Teknologi Pertanian UGM

KontributorPeta SitusKebijakan Privasi

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju