• Tentang UGM
  • Tentang FTP UGM
  • Kanal Pengetahuan UGM
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Teknologi Pertanian
Kanal Pengetahuan dan Informasi
  • Tentang Kami
  • E-Learning
    • Menara Ilmu
    • Kuliah Tamu
    • Kuliah Terbuka
    • Continuing Education
  • Riset & Publikasi
    • Penelitian dan Publikasi
    • Pertemuan Ilmiah
    • Dokumentasi Kegiatan
  • Urban Style
    • Berita Populer
    • Gaya Hidup Sehat
  • Kontak Kami
  • Beranda
  • Menara Ilmu
  • Hilirisasi Industri Pengolahan Kakao: Saatnya Kualitas Menjadi Prioritas

Hilirisasi Industri Pengolahan Kakao: Saatnya Kualitas Menjadi Prioritas

  • Menara Ilmu
  • 23 July 2019, 16.40
  • Oleh: admin
  • 0

Cokelat merupakan salah satu hasil olahan biji tanaman kakao (Theobroma cacaom L) yang menjadi produk confectionery paling populer di dunia. Hal ini disebabkan oleh munculnya aroma dan rasa (flavor) khas dan juga mouthfeel unik yang dirasakan oleh seseorang ketika mengkonsumsi coklat. Coklat kebanyakan dikonsumsi di negara-negara maju, yang mana di negara-negara tersebut justru kakao sebagai bahan dasar coklat tidak ditemukan. Beberapa negara maju dengan tingkat konsumsi berkisar 9 kg/kapita/tahun diantaranya adalah Swiss dan Austria, disusul oleh Jerman, Irlandia, dan Inggris dengan tingkat konsumsi berkisar 7-8 kg/perkapita/tahun. Berkebalikan dengan negara-negara tersebut, Indonesia sebagai produsen Kakao terbesar ketiga di dunia justru memiliki tingkat konsumsi coklat yang rendah, berkisar 0,4-0,6 kg/kapita/tahun (Statista, 2018).

grafik-konsumsi-cokelat
Gambar 1. Konsumsi cokelat per kapita per tahun di negara-negara di dunia

 

Dari fenomena di atas dapat dilihat bahwa konsumsi coklat di negara-negara eropa bagian utara lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa negara-negara tersebut memiliki budaya mengkonsumsi coklat yang cukup kuat. Hal ini tentu saja berbeda dengan Indonesia, dimana budaya minum kopi dan teh lah yang sudah mengakar kuat. Selain itu, faktor-faktor lain juga bisa menjadi pendorong tingkat rendahnya konsumsi coklat di Indonesia. Temperatur di Indonesia (dan juga negara tropis lainnya) yang cukup tinggi membuat produk coklat memerlukan penanganan khusus agar coklat tidak meleleh. Kurangnya pengetahuan petani dan industri coklat skala menengah kebawah untuk memproduksi coklat berkualitas dan tidak banyak tersedianya alat untuk membuat coklat juga turut berkontribusi terhadap rendahnya konsumsi coklat Indonesia.

Saat ini, kampanye tentang hilirisasi industri pengolahan kakao yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah sedang gencar-gencarnya dilakukan pemerintah. Pemerintah mendorong pembentukan unit pengolahan coklat di sentra-sentra penghasil kakao yang bertujuan untuk menumbuhkan wirausaha kakao-coklat skala kecil dan menengah. Hilirisasi industri pengolahan kakao diarahkan untuk tidak hanya menghasilkan intermediet produk seperti kakao mass (liquor), lemak coklat dan bubuk coklat, tetapi juga produk turunannya (makanan dan minuman coklat dan pangan fungsional berbasis kakao).

 

Referensi:

Afoakwa, E. (2010). Chocolate Science and Technology. UK: Wiley Blackwell Oxford.

Conway, Jan. (March, 2018). Global chocolate consumtion per capita in 2017, by country. Retrieved on August 08, 2019 https://www.statista.com/statistics/819288/worldwide-chocolate-consumption-by-country/

Saputro, A.D. (2017). Structure-function relations of palm sap sugar in dark chocolate. PhD thesis, Ghent University, Belgium, 221p.

Related posts:

Manajemen Rantai Pasok Cabai yang Berkelanjutan

Video Kuliah Tamu 4 : Smart Agriculture – IoT Application in Agriculture

Materi Pelatihan Petugas Operasi dan Pemeliharaan Irigasi

Short Food Supply Chain (SFSCs) Sebagai Solusi Alternatif Rantai Pasok Produk Organik

Recent Posts

  • Minyak Sawit: Dibenci tapi Dirindukan
  • Kalene Resik Panene Apik – Sarasehan Gerakan irigasi Bersih Daerah Isimewa Yogyakarta
  • Evaluasi Standar Teknis Embung Pertanian
  • Menara Ilmu Irigasi Memperoleh Penghargaan dari Rektor Universitas Gadjah Mada
  • Pengelolaan Irigasi dan Pengukuran Debit – Workshop untuk Petugas Operasi Bendung Kabupaten Bantul

Categories

  • Berita Populer
  • Biografi
  • Continuing Education
  • Dokumentasi Kegiatan
  • Gaya Hidup Sehat
  • Kuliah Tamu
  • Kuliah Terbuka
  • Menara Ilmu
  • Penelitian dan Publikasi
  • Pertemuan Ilmiah

Menara Ilmu

  • Gasifikasi Biomassa
  • Keamanan Pangan
  • Komentar di:
  • Makanan Fermentasi
  • Makanan Tradisional Sehat
  • Manajemen Irigasi
  • Manajemen Sumber Daya Alam Tropis
  • Pangan Fungsional
  • Smart Farming
  • Supply Chain
  • Teknik Pascapanen
  • Teknik Pengeringan
  • Teknologi Mesin & Alat Pengolah Kakao-Cokelat

Social Media

  • Kanal Pengetahuan FTP on Youtube
Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada
Fakultas Teknologi Pertanian
Kanal Pengetahuan dan Informasi

Jl. Flora No. 1 Bulaksumur
Sleman, Yogyakarta 55281
(+62 274) 589797
kanal.tp@ugm.ac.id

E-Learning

  • Menara Ilmu
  • Kuliah Tamu
  • Kuliah Terbuka
  • Continuing Education

Riset dan Publikasi

  • Penelitian dan Publikasi
  • Pertemuan Ilmiah
  • Dokumentasi Kegiatan

Urban Style

  • Gaya Hidup Sehat
  • Berita Populer

Social Media

instagram facebook youtube

© 2023 Fakultas Teknologi Pertanian UGM

KontributorPeta SitusKebijakan Privasi

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju