Guritno, A. D., Ushada, M., Mulyati, G. T., Murase, H.
Worker capacity is influenced by various factors of standard time, physical, mood and environment. The Capacity Constrained Worker (CCW) can be described as a worker capacity is close or equal with incoming material so that the fluctuation of incoming material flows possible to shift the CCW into a bottleneck condition of process. Recognizing CCW and bottleneck is essential to maintain the planned product flow in each work station. The objective of the research is to identify and control CCW and bottleneck. The case study of this research is in half-fermented ̀Tempè industry. CCW and bottleneck were identified using 4 parameters of standard time, profile of mood status, heart rate and environmental condition. The research results indicated that the CCW was identified on worker of peeling station while bottleneck was identified on the worker of threshing station. The arrival rate of each station inside the Bioproduction system was balanced using the lowest service rate. A buffer time is derived by deviation between service rate of worker in CCW and bottleneck and balanced arrival rate using Drum-Buffer-Rope algorithm. Buffer time was added before threshing and peeling station.
Kapasitas pekerja dipengaruhi oleh berbagai faktor standar waktu, fisik, suasana hati, dan lingkungan. Capacity Constrained Worker (CCW) dapat dijabarkan sebagai kapasitas peerja yang hampir atau sama dengan material yang baru masuk sehingga fluktuasi material yang baru masuk mungkin mengalir ke perubahan CCW menuju kondisi masalah (bottleneck) suatu proses. Mengenali CCW dan bottleneck merupakan suatu keperluan untuk memelihara aliran produk yang direncanakan di setiap stasiun pekerjaan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi dan mengontrol CCW dan bottleneck. Studi kasus penelitian ini yaitu pada industri tempe fermentasi sebagian. CCW dan bottleneck diidentifikasikan dengan 4 parameter, yaitu standar waktu, suasana hati, denyut jantung, dan kondisi lingkungan. Hasil penelitian diindikasikan bahwa CCW diidentifikasikan pada pekerja stasiun pengupasan, sedangkan bottleneck diidentifikasikan pada pekerja stasiun penumbukan. Penilaian kedatangan dari masing-masing stasiun di dalam sistem bioproduksi diseimbangkan dengan tingkat pelayanan terendah. Waktu penyangga dibentuk oleh deviasi antara tingkat pelayanan pekerja di CCW dan bottleneck dan keseimbangan tingkat kedatangan dengan algortima Drum-Buffer-Rope. Waktu penyangga ditambahkan sebelum stasiun penumbukan dan pengupasan.