• Tentang UGM
  • Tentang FTP UGM
  • Kanal Pengetahuan UGM
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Teknologi Pertanian
Kanal Pengetahuan dan Informasi
  • Tentang Kami
  • E-Learning
    • Menara Ilmu
    • Kuliah Tamu
    • Kuliah Terbuka
    • Continuing Education
  • Riset & Publikasi
    • Penelitian dan Publikasi
    • Pertemuan Ilmiah
    • Dokumentasi Kegiatan
  • Urban Style
    • Berita Populer
    • Gaya Hidup Sehat
  • Kontak Kami
  • Beranda
  • Menara Ilmu
  • Short Food Supply Chain (SFSCs) Sebagai Solusi Alternatif Rantai Pasok Produk Organik

Short Food Supply Chain (SFSCs) Sebagai Solusi Alternatif Rantai Pasok Produk Organik

  • Menara Ilmu
  • 20 November 2018, 21.47
  • Oleh: admin
  • 0

Short Food Supply Chain (SFSCs) merupakan alternatif sistem rantai pasok untuk produk pertanian, sistem ini memiliki peranan penting dalam jaringan pasokan pangan. SFSCs ialah rantai pasok yang pendek. Pengertian pendek mengacu secara fisik dan sosial. SFSCs secara fisik memiliki jaringan rantai pasok yang sedikit bahkan dapat terdiri dari produsen dan konsumen saja. Secara sosial, SFSCs dapat menjadi peluang bagi produsen dan konsumen dalam meningkatkan interaksi dan penyebaran informasi mengenai produk. Informasi dapat berupa asal produk, metode produksi, dan sistem keberlanjutan produk. Lebih jauh lagi hal ini tidak hanya berupa informasi, namun juga dapat menjadi identitas produk dan value produk.

sustainability-short-food-supply-chain
Gambar 1. Sustainability Short Food Supply Chain (SFSCs)
Sumber : Tanasa, (2014)

SFSCs dapat meningkatkan keberlanjutan produk dalam empat dimensi yaitu lingkungan, kesehatan dan kesejahteraan, sosial serta ekonomi. Dalam faktor lingkungan, SFSCs dapat mengurangi penggunaan sumber daya mineral. Selain itu, SFSCs dapat meningkatkan pengetahuan dan ketertarikan konsumen pada pangan dan pola hidup sehat. Pada sisi sosial, SFSCs dapat meningkatkan kepercayaan antara produsen dan konsumen. Pada sisi ekonomi, dalam jangka panjang dapat mengurangi biaya produksi dan distribusi produk, meningkatkan volume produksi serta jenis produk.

salak-pondoh
Gambar 2. Salak pondoh (Salacca, Free Pixabay)

SFSCs dianggap sebagai sistem rantai pasok yang tepat untuk produk pangan organik dan lokal untuk petani kecil. Menurut Marsden dkk (2000), karakteristik umum SFSCs tidak hanya terdiri dari hubungan produsen dan konsumen pada sistem rantai pasok namun juga mengenai hubungan value produk.  Salah satu penerapan SFSCs adalah petani salak pondoh organik yang memasarkan produknya secara langsung di Pasar Tani yang diadakan oleh Dinas Pertanian Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sistem rantai pasok hanya terdiri dari petani dan konsumen. Dengan sistem penjualan secara langsung, petani mendapatkan keuntungan yang lebih dibandingkan melalui pihak ketiga, selain itu petani dapat secara langsung memberikan informasi kepada konsumen mengenai keistimewaan produk organik. Pada sisi konsumen, mereka mendapatkan informasi mengenai produk organik dan berawal dari informasi mengenai produk organik tersebut selanjutnya dapat meningkatkan ketertarikan dan kepedulian konsumen mengenai produk organik dan pola hidup sehat.

 

Referensi :

Galli, F. and G. Brunori. 2013. Short Food Supply Chains as drivers of sustainable development (Evidence Document). Food Links Project. Laboratorium di studi rurali Sismondi.

Marsden T.K., Banks J. And Bristow G. 2000. Food Supply Chain Approaches Exploring Their Role in Rural Developmenet. Journal Socialogia Ruralis, Vol. 40 No. 4,

Tanasa, Lucian. 2014. Benefits of Short Food Supply Chains for the Development of Rural Tourism in Romania as Emergent Country During Crisis. Journal Agricultural Economics and Rural Development, New Series, Year XI, No. 2.

 

Penulis: Wahyu Windayanti

Related posts:

Operasi Irigasi Menghadapi Musim Kemarau – Materi Paparan pada Sidang Komisi Irigasi Kabupaten Bantu...

Ramadhan dan Festival Kuliner Tradisional

Rancangbangun Aktuator Pengendali Iklim Mikro di dalam Greenhouse untuk Pertumbuhan Tanaman Sawi (Br...

Konsumsi Pangan Fungsional sebagai Gaya Hidup Sehat Masa Kini

Recent Posts

  • Minyak Sawit: Dibenci tapi Dirindukan
  • Kalene Resik Panene Apik – Sarasehan Gerakan irigasi Bersih Daerah Isimewa Yogyakarta
  • Evaluasi Standar Teknis Embung Pertanian
  • Menara Ilmu Irigasi Memperoleh Penghargaan dari Rektor Universitas Gadjah Mada
  • Pengelolaan Irigasi dan Pengukuran Debit – Workshop untuk Petugas Operasi Bendung Kabupaten Bantul

Categories

  • Berita Populer
  • Biografi
  • Continuing Education
  • Dokumentasi Kegiatan
  • Gaya Hidup Sehat
  • Kuliah Tamu
  • Kuliah Terbuka
  • Menara Ilmu
  • Penelitian dan Publikasi
  • Pertemuan Ilmiah

Menara Ilmu

  • Gasifikasi Biomassa
  • Keamanan Pangan
  • Komentar di:
  • Makanan Fermentasi
  • Makanan Tradisional Sehat
  • Manajemen Irigasi
  • Manajemen Sumber Daya Alam Tropis
  • Pangan Fungsional
  • Smart Farming
  • Supply Chain
  • Teknik Pascapanen
  • Teknik Pengeringan
  • Teknologi Mesin & Alat Pengolah Kakao-Cokelat

Social Media

  • Kanal Pengetahuan FTP on Youtube
Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada
Fakultas Teknologi Pertanian
Kanal Pengetahuan dan Informasi

Jl. Flora No. 1 Bulaksumur
Sleman, Yogyakarta 55281
(+62 274) 589797
kanal.tp@ugm.ac.id

E-Learning

  • Menara Ilmu
  • Kuliah Tamu
  • Kuliah Terbuka
  • Continuing Education

Riset dan Publikasi

  • Penelitian dan Publikasi
  • Pertemuan Ilmiah
  • Dokumentasi Kegiatan

Urban Style

  • Gaya Hidup Sehat
  • Berita Populer

Social Media

instagram facebook youtube

© 2023 Fakultas Teknologi Pertanian UGM

KontributorPeta SitusKebijakan Privasi

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju