Sejak tahun 2010 pemerintah telah mencanangkan Gerakan Indonesia Sehat. Salah satu fokus utama dalam gerakan ini adalah mampu menerapkan keamanan pangan sehingga dapat mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat. Pangan yang aman, berkualitas, dan bergizi, merupakan syarat utama yang harus dipenuhi dalam upaya terselenggaranya sistem keamanan pangan sehingga dapat memberikan dampak kesehatan bagi masyarakat.
Cara mewujudkan sistem keamanan pangan di Indonesia dapat dilakukan dengan penerapan konsep makanan aman, sehat, utuh dan halal (ASUH). Konsep ASUH ini didasari oleh beberapa kejadian di Indonesia, seperti maraknya isu pelanggaran keamanan pangan oleh industri dan banyaknya kasus keracunan yang disebabkan karena kelalaian masyarakat dalam memilih bahan baku makanan. Kelalaian tersebut dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai konsep makanan ASUH itu sendiri.
Makanan ASUH memiliki definisi bahwa makanan tersebut harus bebas dari kontaminasi berbahaya, mempunyai nilai gizi yang tinggi, tidak tercampur bahan lain, dan diolah berdasarkan syariat Islam sehingga halal untuk dikonsumsi. Konsep makanan ASUH biasanya diterapkan untuk memilih bahan baku hewani yang berupa daging segar. Dalam proses penerapannya, tidak hanya bahan baku yang harus diperhatikan, namun proses pengolahan bahan tersebut juga menjadi poin penting. Hal ini dikarena selama proses pengolahan nilai gizi bahan dapat berubah sehingga mempengaruhi nilai kesehatannya.
Secara sederhana masyarakat umum dapat menerapkan konsep ini selama mereka paham pengertian dari makanan ASUH. Berikut, cara sederhana untuk mempraktikan konsep makanan ASUH dalam pemilihan daging segar :
- Perhatikan kondisi fisik bahan mentah
Cara ini dilakukan untuk memilih bahan mentah yang aman dan utuh. Bahan mentah yang aman berarti bebas dari cemaran fisik, kimia, dan mikrobiologis (Peraturan Pemerintah No. 28 tahun 2004). Sedangkan bahan mentah yang utuh berarti tidak adanya campuran dari bahan lain. Proses pemilihan bahan mentah yang aman dan utuh dapat dilakukan dengan meilhat ciri fisik bahan tersebut seperti, warna, terkstur, dan aromanya.
- Lakukan proses pengolahan yang tepat
Gizi dari bahan mentah secara alami berasal dari senyawa yang dikandungnya. Namun penurunan atau bahkan kehilangan nilai gizi dapat terjadi akibat proses pengolahan yang dilakukan. Untuk mencegah kondisi ini perlu adanya pengetahuan mengenai proses pengolahan apa yang cocok agar kehilangan nilai gizi dapar diminimalisir.
- Cek kondisi persiapan bahan
Berdasarkan syariat Islam ada syarat-syarat tertentu agar bahan mentah, terutama daging, dapat dikatakan halal. Di Indonesia sendiri, hampir semua proses persiapan bahan mentah sudah dilakukan berdasarkan syariat Islam sehingga kebanyakan masyarakat tidak melakukan tahap pengecekan ini. Khusus bahan mentah kemasan di supermarket biasanya ada label halal sehingga lebih terjamin kesahihannya.
Referensi :
Peraturan Pemerintah No.28 tahun 2004. Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan. http://peraturan. go.id/pp/nomor-28-tahun-2004-11e44c4ee74173f09491313231373239.html