Salah satu jenis olahan susu fermentasi adalah kefir dan yoghurt. Banyak masyarakat yang beranggapan bahwa kedua jenis minuman tersebut adalah sama. Namun sebenarnya kedua minuman fermentasi tersebut memiliki perbedaan. Perbedan tersebut terletak pada jumlah dan jenis mikrobia yang ditambahkan. Pada kefir susu segar diberi penambahan strater berupa kefir grain yang terdiri dari bakteri asam laktat dan khamir sedangkan pada yoghurt hanya dilakukan penamahan beberapa strain bakteri saja. Hal itu membuat mikrobia yang terkandung pada kefir lebih beragam seperti Lactobacillus acidophillus, Streptococcus sp, Lactobacillus kefiri, Lactobacillus kefirgranum, Lactobacillus fructivorans, Lactococci dan Bulgaricus (Pangkal ide, 2008)
Perbedaan jenis bakteri tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap manfaat yang diberikan. Yoghurt mengandung bakteri yang dapat mempertahankan kebersihan sistem pencernaan. Sedangkan kefir dapat membersihkan saluran usus secara langsung. Selain itu, Menurut Dr. Ir. Inggrid S Waspodo, MSc. Peneliti Senior Balai Pengkajian Bioteknologi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi menuliskan bahwa Kefir mengandung mineral dan asam amino esensial yang berfungsi sebagai unsur pembangun, pemelihara dan perbaikan sel yang rusak. Kandungan khamir yang terkandung dalam kefir seperti Saccharomyces kefir mampu mengontrol dan menghilangkan ragi patogen yang destruktif dalam tubuh.
Perbedaaan lain yang dapat kita lihat yaitu tekstur kefir dan yoghurt . Yoghurt memiliki tekstur yang lebih kental dibandingkan kefir, namun gumpalan susu pada kefir lebih lembut. Cita rasa kefir dan yoghurt-pun sedikit berbeda karena pada kefir mengandung khamir yang menghasilkan alkohol dan CO2 sehingga menghasilkan karakter mendesis pada produk yang dihasilkan. (Usmiati, 2007)
Oleh : Hanik Rahmatin
Referensi
Ide, Pangkalan. 2008. Healt Secret of Kefir. Jakarta: Elex Media Kamputindo.
Usmiati, S. 2007. Kefir, Susu fermentasi dengan rasa menyegarkan. Warta Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Bogor. 29(2) :12-14.