Jaringan irigasi tersier ( JIT ) berfungsi mengalirkan air dari jaringan irigasi sekunder menuju petak – petak sawah. Pemeliharaan jaringan irigasi tersier menjadi hak dan tanggung jawab petani selaku pengguna air yang tergabung dalam perkumpulan petani pengguna air (P3A). Pada penelitian ini dilaksanakan analisis kondisi P3A di daerah irigasi kewenangan Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan kondisi jaringan irigasi tersier dan tingkat pelaksanaan pemeliharaan. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Bantul, Kulon Progo, Sleman dan Gunung Kidul. Kondisi jaringan irigasi tersier dinilai melalui penelusuran jaringan irigasi yang terdiri atas saluran dan bangunan irigasi. Penilaian dilakukan dengan skala 1 – 4. Tingkat pelaksanaan pemeliharaan diperoleh melalui wawancara dengan pengurus P3A. Pemeliharaan jaringan irigasi tersier terdiri atas 8 jenis pemeliharaan. Setiap aktivitas pemeliharaan diberi skor 1 dan skor akhir pemeliharaan antara 0 – 8. Hasil penilaian diplotkan dalam kuadran dan peta. Hasil plot menunjukkan dari 86 P3A dalam melaksanakan pemeliharaan JIT dengan sangat rajin, rajin, kurang rajin dan tidak rajin masing – masing adalah 2 P3A, 28 P3A, 50 P3A dan 6 P3A. 35 P3A mempunyai jaringan irigasi dengan kondisi rusak ringan dimana 11 P3A dan 21 P3A rajin dan kurang rajin dalam memelihara jaringan irigasi tersier. Sembilan P3A mempunyai jaringan irigasi dalam kondisi rusak sedang dimana 8 P3A melaksanakan pemeliharaan jaringan irigasi tersier dengan kurang rajin.