• Tentang UGM
  • Tentang FTP UGM
  • Kanal Pengetahuan UGM
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Teknologi Pertanian
Kanal Pengetahuan dan Informasi
  • Tentang Kami
  • E-Learning
    • Menara Ilmu
    • Kuliah Tamu
    • Kuliah Terbuka
    • Continuing Education
  • Riset & Publikasi
    • Penelitian dan Publikasi
    • Pertemuan Ilmiah
    • Dokumentasi Kegiatan
  • Urban Style
    • Berita Populer
    • Gaya Hidup Sehat
  • Kontak Kami
  • Beranda
  • Menara Ilmu
  • Tapai, “Fermented Cassava” — Sumber Probiotik Alami Murah Meriah

Tapai, “Fermented Cassava” — Sumber Probiotik Alami Murah Meriah

  • Menara Ilmu
  • 7 November 2018, 13.54
  • Oleh: admin
  • 0

Membahas tentang fermented food asli dari Indonesia tentu tidak akan ada habisnya. Jenisnya yang banyak menjadikan fermented food Indonesia menjadi topik yang menarik untuk diteliti dan dibahas, terutama pada makanan tradisional berbasis fermentasi. Kebanyakan makanan fermentasi pada awal mulanya adalah makanan tradisional. Demi menjunjung kearifan pangan lokal, kali ini kita akan membahas sebuah makanan tradisional dengan rasa unik bernama “Tapai”.

Tapai atau Fermented Cassava merupakan makanan tradisional yang berasal dari Parahiyangan, Jawa Barat. Di Sunda, orang-orang biasa menyebut makanan tradisional ini dengan nama “Peyeum”. Proses pembutannya memakan waktu yang cukup lama, biasanya proses fermentasi memakan waktu 2-3 hari. Kualitas fermentasi yang bagus ditentukan oleh rasa yang manis, sedikit asam, serta terbentuknya aroma khas tape (Aryanta, 2000).

Tapai_peuyeum_Pasar_Baru
Sumber: wikimedia.org

Peyeum merupakan produk hasil fermentasi ketela/ubi kayu (Manihot utilisima) dengan rasa asam-manis dan aroma alkohol yang ringan. Rasa khas yang terbentuk selama proses fermentasi berupa “Sour but Sweet” yang disebabkan oleh banyaknya kandungan asam yang ada di dalam ketela. Uniknya, rasa ini mungkin tidak akan kamu temukan pada jenis makanan lainnya.

Bagi sebagian orang, Tapai sedikit tidak popular karena rasa dan aromanya yang unik tersebut. Namun jika dikaji lebih dalam tapai memiliki beberapa keunggulan diantaranya memiliki kemampuan dalam mengikat senyawa aflatoksin di dalam tubuh.

Seperti yang kita ketahui bersama aflatoksin merupakan racun yang dihasilkan oleh beberapa jenis jamur yang biasanya berasal dari makanan berbasis kacang-kacangan. Jadi, ketika kita mengkonsumsi Tapai otomatis kandungan aflatoksin yang menjadi zat toksik bagi tubuh akan tereduksi. Selain itu, kandungan vitamin B12 yang ada pada ketela meningkat selama proses fermentasi. Dimana vitamin B12 sangat dibutuhkan untuk meningkatkan produksi sel darah merah, sehingga Tapai bagus dikonsumsi oleh penderita anemia.

Di Indonesia, Tapai biasanya disajikan sebagai hidangan penutup. Tapai sering dicampur dengan sirup pada es buah, es cendol, atau es krim. Tapai juga biasa dijadikan sebagai makanan ringan yakni jajanan pada gorengan yang disebut dengan tape goreng.  Mengkonsumsi Tapai dapat meningkatkan kelancaran sistem pencernaan. Bagi yang sering mengalami sembelit atau konstipasi, Tapai dapat dijadikan sebagai alternatif sumber probiotik alami dalam menu dietnya.

Proses fermentasi menyebabkan kandungan probiotik dan Bakteri Asam Laktat (BAL) pada Tapai meningkat. Tentu saja jika dikonsumsi secara bersamaan keberadaan probiotik dan BAL tersebut akan meningkatkan sistem pencernaan di dalam tubuh. Kurang lebih terdapat 1 juta/gram BAL yang terkandung dalam tapai. Probiotik dapat dengan mudah membunuh bakteri jahat dalam sistem pencernaan sehingga bakteri baik dapat bekerja dengan leluasa.

Dengan sistem pencernaan yang baik dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh karena kandungan racun pada tubuh tereduksi dengan baik. Mengkonsumsi tapai dalam porsi tertentu setiap harinya merupakan cara yang efektif dan efisien untuk mengeluarkan sisa racun dari dalam tubuh serta melancarkan sistem sekresi, khusunya bagi yang sering berhadapan dengan masalah konstipasi.

Selain ikut meningkatkan kearifan pangan lokal, harga Tapai juga murah meriah dan tidak menguras ‘kocek’. Jika tidak suka mengkonsumsi Tapai secara langsung, kamu bisa mencampurnya dengan makanan lainnya, seperti dibuat dalam bentuk minuman atau dibuat dalam bentuk cake.

Berbagai kreasi jenis resep makanan dengan kandungan Tapai di dalamnya telah banyak tersedia. Kita sebagai manusia zaman now bisa dengan mudah mengaksesnya  dan mencoba resep tersebut di rumah. Setidaknya, meski dibuat dalam wujud yang berbeda kandungan Tapai pada makanan tersebut tetap memberikan solusi bagi masalah kesehatan.

 

# Gambar : https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/ba/Tapai_peuyeum_Pasar_Baru.JPG/640px-Tapai_peuyeum_Pasar_Baru.JPG

Related posts:

Kuliah Tamu Pascasarjana S2 Teknik Pertanian

Mandai: Berbahan Cempedak yang Serupa Tekstur Daging

Cokelat Tahan Panas (Heat Resistant Cokelat): Mekanisme Dan Cara Produksinya

Poster – Pengembangan Sistem Pengamatan Kondisi Lingkungan untuk Plant Factory Hidroponik berbasis J...

Recent Posts

  • Minyak Sawit: Dibenci tapi Dirindukan
  • Kalene Resik Panene Apik – Sarasehan Gerakan irigasi Bersih Daerah Isimewa Yogyakarta
  • Evaluasi Standar Teknis Embung Pertanian
  • Menara Ilmu Irigasi Memperoleh Penghargaan dari Rektor Universitas Gadjah Mada
  • Pengelolaan Irigasi dan Pengukuran Debit – Workshop untuk Petugas Operasi Bendung Kabupaten Bantul

Categories

  • Berita Populer
  • Biografi
  • Continuing Education
  • Dokumentasi Kegiatan
  • Gaya Hidup Sehat
  • Kuliah Tamu
  • Kuliah Terbuka
  • Menara Ilmu
  • Penelitian dan Publikasi
  • Pertemuan Ilmiah

Menara Ilmu

  • Gasifikasi Biomassa
  • Keamanan Pangan
  • Komentar di:
  • Makanan Fermentasi
  • Makanan Tradisional Sehat
  • Manajemen Irigasi
  • Manajemen Sumber Daya Alam Tropis
  • Pangan Fungsional
  • Smart Farming
  • Supply Chain
  • Teknik Pascapanen
  • Teknik Pengeringan
  • Teknologi Mesin & Alat Pengolah Kakao-Cokelat

Social Media

  • Kanal Pengetahuan FTP on Youtube
Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada
Fakultas Teknologi Pertanian
Kanal Pengetahuan dan Informasi

Jl. Flora No. 1 Bulaksumur
Sleman, Yogyakarta 55281
(+62 274) 589797
kanal.tp@ugm.ac.id

E-Learning

  • Menara Ilmu
  • Kuliah Tamu
  • Kuliah Terbuka
  • Continuing Education

Riset dan Publikasi

  • Penelitian dan Publikasi
  • Pertemuan Ilmiah
  • Dokumentasi Kegiatan

Urban Style

  • Gaya Hidup Sehat
  • Berita Populer

Social Media

instagram facebook youtube

© 2023 Fakultas Teknologi Pertanian UGM

KontributorPeta SitusKebijakan Privasi

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju