Penurunan tingkat operasi dan pemeliharaan (O&P) jaringan utama (jaringan irigasi primer dan sekunder) terjadi di sebagian wilayah Daerah Irigasi Komering, Sumatera Selatan. Di saat yang sama terjadi kerusakan prasarana irigasi di sebagian wilayah daerah irigasi ini. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kinerja prasarana irigasi terhadap tingkat O&P jaringan utama setiap Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Daerah Irigasi Komering. Data penelitian ini dianalisis dengan dua Form Indeks Kesiapan Modernisasi Irigasi (IKMI), yaitu Form IKMI Prasarana Irigasi dan Form IKMI LIKERT. Form pertama berfungsi untuk mengukur kinerja prasarana irigasi jaringan utama Daerah Irigasi Komering dan form kedua berfungsi untuk mengukur tingkat O&P jaringan utama Daerah Irigasi Komering. Dari kedua analisis ini lalu dibandingkan hubungan diantara keduanya dengan menggunakan analisis deskriptif grafis. Hasil penelitian ini diantaranya menunjukkan kecenderungan penurunan pilar sistem pengelolaan dan institusi pengelola (tingkat O&P) seiring bertambahnya jarak saluran irigasi dari bendung (kinerja prasarana irigasi) meskipun hubungannya tidak terlalu kuat. Hasil ini terlihat dari nilai grafik perbandingan 2 hal di atas, yaitu: y = -0,0003x + 58,053 ; R2 = 0,1057 and y = -0,0005x + 90,187 ; R2 = 0,4522. Faktor utama yang mempengaruhi tingkat O&P jaringan utama Daerah Irigasi Komering adalah peran sumber daya manusia (SDM) dalam pelaksanaan Manual O&P dan pengelolaan sistem drainase di wilayahnya masing-masing. Hasil lainnya yaitu produksi padi sawah daerah irigasi ini tidak dipengaruhi oleh debit intake, namun oleh faktor lain yaitu kerusakan prasarana irigasi dan hama tanaman seperti wereng dan ulat.