• Tentang UGM
  • Tentang FTP UGM
  • Kanal Pengetahuan UGM
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Teknologi Pertanian
Kanal Pengetahuan dan Informasi
  • Tentang Kami
  • E-Learning
    • Menara Ilmu
    • Kuliah Tamu
    • Kuliah Terbuka
    • Continuing Education
  • Riset & Publikasi
    • Penelitian dan Publikasi
    • Pertemuan Ilmiah
    • Dokumentasi Kegiatan
  • Urban Style
    • Berita Populer
    • Gaya Hidup Sehat
  • Kontak Kami
  • Beranda
  • Menara Ilmu
  • Keamanan Pangan

Keamanan Pangan

  • Menara Ilmu
  • 5 September 2017, 17.27
  • Oleh: admin
  • 0
Ditulis oleh Sri Anggrahini

Pangan merupakan kebutuhan dasar untuk kehidupan manusia dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya, oleh karena itu pangan yang dikonsumsi harus aman. Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia. Aman tidaknya makanan yang dikonsumsi tergantung pada beberapa faktor antara lain  bahan tambahan yang ditambahkan.

Pada umumnya industri pangan menambah bahan tambahan pada produk pangan yang dihasilkan. Tujuan penambahan bahan tambahan pangan (BTP) adalah untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan, antara lain untuk memperpanjang umur simpan, memperbaiki tekstur, memberikan kelezatan, memperbaiki kenampakan makanan yang dihasilkan.

Munculnya masalah keamanan pangan yang berkaitan dengan penggunaan bahan tambahan disebabkan oleh 3 hal, yaitu: (1) apabila bahan tambahan yang ditambahkan merupakan bahan tambahan pangan, tetapi penggunaannya dalam jumlah yang melebihi batas yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan, (2) penggunaan bahan tambahan pangan yang tidak tepat dan (3) penggunaan bahan tambahan non-pangan untuk pangan.

Bahan tambahan non-pangan masih sering digunakan oleh industri rumah tangga maupun   di dalam produk makanan jajanan. Bahan tambahan non-pangan yang digunakan antara lain warteks (warna tekstil), teres dll. yang mengandung pewarna Rhodamin B dan Metanyl yellow, atau bahan pengawet mayat Formalin, dan bahan pengenyal yang mengandung logam berat seperti boraks. Penggunaan bahan tambahan non-pangan untuk pangan membahayakan bagi kesehatan manusia karena dapat menyebabkan penyakit atau keracunan.

Untuk melindungi masyarakat Indonesia dari penggunaan bahan tambahan pangan yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan maka pemerintah telah mengeluarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 235/ Menkes/ Per/ VI/ 79 dan direvisi melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 722/ Menkes/ Per/ IX/ 88 serta telah diubah dengan peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1168/Menkes/Per/X/1999, mengenai Bahan Tambahan Pangan (BTP). Peraturan baru tentang penggunaan Bahan Tambahan Pangan dikeluarkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 033 tahun 2012. Semua peraturan pelaksanaan dari Peraturan Menteri Kesehatan No. 722/Menkes/Per/IX/88 tentang Bahan Tambahan Makanan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 1168/Menkes/Per/X/1999 masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan belum diganti berdasarkan peraturan Menteri  Kesehatan Republik Indonesia Nomor 033 tahun 2012.

Berikut adalah contoh-contoh makanan yang sering diproduksi oleh industri rumah tangga atau makanan jajanan yang kadang masih sering menggunakan bahan tambahan pewarna non-pangan Gambar 1 dan Gambar 3), pemanis non-sukrosa (siklamat, sakarin) (Gambar 1, Gambar 2 dan Gambar 3) dan penggunaan formalin/boraks (Gambar 4)

Gambar 1. Aromanis
Gambar 2. Es mambo
Gambar 3. Kue
Gambar 4. Mie ayam

Related posts:

Indikasi Geografis di Indonesia

Mengenal Karakter Spesifik dan Prinsip Kemitraan Agrifood Supply Chain

Evaluasi Standar Teknis Embung Pertanian

PENGELOMPOKKAN DAN PEMETAAN PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIR (P3A) DAERAH IRIGASI SERAYU BERDASARKAN N...

Recent Posts

  • Minyak Sawit: Dibenci tapi Dirindukan
  • Kalene Resik Panene Apik – Sarasehan Gerakan irigasi Bersih Daerah Isimewa Yogyakarta
  • Evaluasi Standar Teknis Embung Pertanian
  • Menara Ilmu Irigasi Memperoleh Penghargaan dari Rektor Universitas Gadjah Mada
  • Pengelolaan Irigasi dan Pengukuran Debit – Workshop untuk Petugas Operasi Bendung Kabupaten Bantul

Categories

  • Berita Populer
  • Biografi
  • Continuing Education
  • Dokumentasi Kegiatan
  • Gaya Hidup Sehat
  • Kuliah Tamu
  • Kuliah Terbuka
  • Menara Ilmu
  • Penelitian dan Publikasi
  • Pertemuan Ilmiah

Menara Ilmu

  • Gasifikasi Biomassa
  • Keamanan Pangan
  • Komentar di:
  • Makanan Fermentasi
  • Makanan Tradisional Sehat
  • Manajemen Irigasi
  • Manajemen Sumber Daya Alam Tropis
  • Pangan Fungsional
  • Smart Farming
  • Supply Chain
  • Teknik Pascapanen
  • Teknik Pengeringan
  • Teknologi Mesin & Alat Pengolah Kakao-Cokelat

Social Media

  • Kanal Pengetahuan FTP on Youtube
Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada
Fakultas Teknologi Pertanian
Kanal Pengetahuan dan Informasi

Jl. Flora No. 1 Bulaksumur
Sleman, Yogyakarta 55281
(+62 274) 589797
kanal.tp@ugm.ac.id

E-Learning

  • Menara Ilmu
  • Kuliah Tamu
  • Kuliah Terbuka
  • Continuing Education

Riset dan Publikasi

  • Penelitian dan Publikasi
  • Pertemuan Ilmiah
  • Dokumentasi Kegiatan

Urban Style

  • Gaya Hidup Sehat
  • Berita Populer

Social Media

instagram facebook youtube

© 2023 Fakultas Teknologi Pertanian UGM

KontributorPeta SitusKebijakan Privasi

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju