Pada era globalisasi saat ini, isu mengenai perubahan iklim menjadi perhatian serius bagi para pemimpin negara, perusahaan, perguruan tinggi, dan organisasi di berbagai sektor. Isu mengenai lingkungan terkait dengan peran dari manusia dalam menjaga ekosistem. Aktivitas dalam supply chain dan logistik terutama dalam agroindustri memberikan kontribusi terhadap lingkungan. Untuk para pemimpin perusahaan terutama dalam agroindustri perlu memahami dengan baik dan bijaksana mengenai dampak aktivitas supply chain dan logistik terhadap lingkungan sehingga dapat meminimalkan dampak negatif dari aktivitas supply chain dan logistik terhadap lingkungan.
Aktivitas yang dilakukan pada supply chain yaitu mencakup keseluruhan proses aliran material dan barang, mulai dari pemasok, proses produksi, transportasi dan distribusi produk dari manufaktur ke distributor, pengecer, sampai ke konsumen. Pada Green Supply Chain Management mengintegrasikan antara manajemen rantai pasok dengan manajemen lingkungan sehingga dapat menilai dan mengukur mengenai dampak lingkungan yang akan terjadi dari aktivitas-aktivitas rantai pasok.
Konsep Green Supply Chain Management sangat penting dilakukan dalam agroindustri karena dapat mengurangi dampak lingkungan, bersaing dalam kompetisi pasar, dan pemenuhan terhadap peraturan mengenai Sistem Manajemen Lingkungan. Dengan menerapkan prinsip dasar dari Green Supply Chain Management, perusahaan akan melakukan pengukuran, apabila ada hal yang tidak sesuai maka akan diadakan perbaikan terus menerus, sehingga tujuan target dapat terpenuhi. Pada konsep Green Supply Chain Management ini mengacu pada perspektif lingkungan, yaitu bagaimana cara yang harus dilakukan untuk mengurangi limbah dan dampak lingkungan yang akan terjadi akibat kegiatan rantai pasok dalam agroindustri. Dengan menjaga lingkungan tentunya akan menghasilkan keberlanjutan kegiatan rantai pasok di masa yang akan datang.
Dalam rangka mengimplementasikan praktik-praktik terbaik dari Green Supply Chain Management dalam agroindustri terdapat beberapa fungsi operasional dan aktivitas-aktivitas penunjang diantaranya:
- Pengadaan hijau (Green Procurement). Pengadaan hijau adalah suatu solusi untuk mengantisipasi dampak negatif perubahan lingkungan, yaitu terdiri dari manajemen limbah seperti penggunaan kemasan yang dapat di daur ulang atau dipakai kembali. Aktivitas-aktivitas dalam pengadaan hijau antara lain yaitu pemilihan supplier yang memiliki standar mutu lingkungan dan melakukan promosi mengenai kegiatan daur ulang sehingga akan mengurangi bahan yang berbahaya.
- Manufaktur hijau (Green Manufacturing). Manufaktur hijau merupakan proses produksi dengan menggunakan input yang akan mengasilkan sedikit atau bahkan zero waste. Dengan begitu akan menurunkan biaya bahan baku. Aktivitas dalam manufaktur hijau seperti teknologi efisiensi energy, yaitu dengan mengurangi daya konsumsi dalam produk, meningkatkan kapasitas mesin, desain produk, dan lain-lain.
- Distribusi hijau (Green Distribution). Kegiatan dalam distribusi hijau yaitu dengan kemasan hijau (dengan menggunakan bahan yang ramah lingkungan) dan logistik hijau yang meliputi penggunaan kendaraan dengan bahan bakar alternatif dan mendistribusikan dalam jumlah yang besar.
- Logistik balik (Reverse Logistik). Logistik balik merupakan proses mengambil produk dari konsumen akhir untuk tujuan meningkatkan nilai pembuangan yang tepat. Aktivitas yang dilakukan seperti pengumpulan, penyortiran, pemulihan, redistribusi, dan pembuangan.
Konsep dari Green Supply Chain Management ini dapat mengatasi terjadinya polusi, limbah, dan bahaya lain terhadap lingkungan sehingga dapat menghadapi isu-isu lingkungan yang saat ini menjadi perhatian. Selain itu, dengan menerapkan konsep dari Green Supply Chain Management maka akan berpeluang meningkatkan efisiensi aktivitas logistik sehingga akan menurunkan total biaya logistik.
Referensi:
Alfa, Puryono Daniel, Mustafid, dan Ferry Jie. Penerapan Green Supply Chain Management untuk Peningkatan Kinerja Keuangan Perusahaan. Dalam Jurnal Sistem Informasi Bisnis, Vol. 02: 154-161.
Anonim. 2015. Green Supply chain & Logistiks. Diakses dalam www. http://supplychainindonesia.com pada tanggal 17 Oktober 2018 pukul 14.34 WIB.
Tomasino, Matt. 2018. Green Supply Chain Management. Diakses dalam http://www.greenhome.com pada tanggal 17 Oktober 2018 pukul 15.13 WIB.
Penulis: Anggriani Dwi Putriasih (TIP 2015)