Rachma Wikandari, Ria Millati, Patrik Lennartsson, Eni Harmayani, Mohammad J. Taherzadeh
Mixed fungal cultures used for making tempe, a fermented soy bean food, were screened for biomass conversion. Thirty-two zygomycetes strains from two tempe cultures were isolated and identified as Rhizopus, Mucor, Rhizomucor, and Absidia species based upon morphology. The dry weight biomass of these strains contained 49% to 63% protein and 10-24% chitosan. The strains with the best growth performance were selected and registered at Culture Collection of Gothenburg University as Rhizomucor CCUG 61146 and Rhizomucor CCUG 61147. These strains were able to grow both aerobically and microaerobically. Their ethanol yields were 0.38-0.47, 0.19-0.22, and 0.31-0.38 g/g on glucose, xylose, and a mix sugars consisting of cellobiose, glucose, xylose, arabinose, galactose, and mannose, respectively. The biomass yield of the strains varied between 65 and 140 mg dry weight/g glucose
Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi jamur yang ada pada usar dan laru untuk diketahui potensinya dalam menghasilkan ethanol. Penelitian ini menunjukkan terdapat 32 strain Zygomycetes yang dapat diisolasi dari usar dan laru yang diidentifikasi sebagai Rhizopus, Mucor, Rhizomucor, dan Absidia. Jamur-jamur yang diisolasi dari usar dan laru tersebut dapat menghasilkan ethanol dengan yield antara 0.38-0.47 g/g glukosa dan mampu tumbuh pada beberapa jenis gula. Jamur-jamur tersebut juga mengandung protein 49-63% dan kitosan 10-24%. Dengan demikian, penelitian ini mengungkap potensi lain dari jamur-jamur tempe, tidak hanya digunakan untuk membuat tempe tetapi dapat menghasilkan etanol dan juga kitosan yang mempunyai aplikasi yang luas dalam industri.