Cahyanto, M. N., Isroi, Millati, R., Syamsiah, S., Niklasson, C., Lundquist, K., Taherzadeh, M. J.
Lignocellulosic carbohydrates, i.e. cellulose and hemicellulose, have abundant potential as feedstock for production of biofuels and chemicals. However, these carbohydrates are generally infiltrated by lignin. Breakdown of the lignin barrier will alter lignocelluloses structures and make the carbohydrates accessible for more efficient bioconversion. White-rot fungi produce ligninolytic enzymes (lignin peroxidase, manganese peroxidase, and laccase) and efficiently mineralise lignin into CO 2 and H 2O. Biological pretreatment of lignocelluloses using white-rot fungi has been used for decades for ruminant feed, enzymatic hydrolysis, and biopulping. Application of white-rot fungi capabilities can offer environmentally friendly processes for utilising lignocelluloses over physical or chemical pretreatment. This paper reviews white-rot fungi, ligninolytic enzymes, the effect of biological pretreatment on biomass characteristics, and factors affecting biological pretreatment. Application of biological pretreatment for enzymatic hydrolysis, biofuels (bioethanol, biogas and pyrolysis), biopulping, biobleaching, animal feed, and enzymes production are also discussed.
Karbohidrat lignoselulosa, yaitu selulosa dan hemiselulosa, mempunyai potensi besar sebagai bahan mentah untuk produksi bahan bakar dan bahan kimia. Biarpun, karbohidrat ini biasanya merupakan terobosan dari lignin. Kerusakan penghalang lignin akan mengubah struktur lignoselulosa dan membuat karbohidrat mudah diolah untuk biokonversi yang lebih efisien. Jamur putih busuk memproduksi enzim ligninolitik (lignin peroksidase, mangan peroksidase, dan lakkase) dan mineralisasi lignin menjadi CO2 dan H2O. Pra-perlakuan biologis pada lignoselulosa menggunakan jamur putih sudah digunakan selama berdekade-dekade untuk pakan ternak, hidrolisis enzimatis, dan biopulping. Aplikasi kemampuan jamur putih busuk dapat memberikan proses yang ramah lingkungan untuk penggunaan lignoselulosa lebih dari pra-perlakuan fisik ataupun kimia. Penelitian ini meninjau jamur purih, enzim lignolitik, efek pra-perlakuan biologis dan karakteristik biomassa, dan faktor yang mempengaruhi pra-perlakuan biologis. Aplikasi pra-perlakuan biologis untuk hidrolisis enzimatis, bahan bakar (bioethanol, biogas, dan pirolisis), biopulping, pakan ternak, dan produksi enzim juga didiskusikan.